Rabu, 06 November 2013

Jangan Tolak Investasi Asing, Tapi Pintarlah Memilih


Jumat, 25 Oktober 2013 | 13.45 WIB
Jangan Tolak Investasi Asing, Tapi Pintarlah Memilih
Oleh Dian Ihsan Siregar

Liputan6.com, Jakarta : Indonesia menjadi target produk asing karena memiliki pangsa pasar yang besar. Pemerintah harus lebih melihat hal-hal apa saja yang bisa dilindungi dari keterlibatan asing yang masuk ke Indonesia.
“ Jadi harus pintar memilih, namun kita tidak bisa menutupi dari sektor investasi asing, tapi kita lebih berpikir agar produk kita bisa lebih unggul dari pihak lain,” tegas Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Chris Kanter di Jakarta, Jumat ( 25/10/2013 ).
Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia mengakui tantangan liberalisasi perdagangan yang tertuang dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA ) harus diantisipasi Indonesia dengan sebaik mungkin, khususnya mengembangkan produk lokal agar bisa bersaing.
Chris mengatakan, jika ada antisipasi khusus dari Indonesia, maka tidak menjadi boomerang bagi industri lokal.
Sehingga, diharapkan juga memberi kekuatan bagi daya tarik domestik dalam membuat perusahaan lokal tumbuh berkembang dengan cepat.
“ Saya ingin CEPA dengan berbagai negara yang ada, tidaklah merugikan ekonomi kita ini dan bagaimana industri lokal dapat bersaing dengan baik dan bisa memberikan nilai tambah bagi ekonomi kita, itu yang akan kami usahakan dengan sebaik mungkin, “ ujarnya.
Kanter menjelaskan, dengan potensi market terbesar keempat di dunia, Indonesia punya potensi yang sangat potensial dalam membuat industri lokal bisa bersaing dengan produk yang datang dari luar.
Ia berharap, dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5%, Indonesia bukan hanya sebagai pangsa pasar saja, tapi bisa sebagai tempat basis produksi yang lebih baik.
(Dis/Nur)

Sumber : http:/m.liputan6.com/bisnis/read/729573/jangan- tolak-investasi-asing-tapi-pintarlah-memilih

Analisis : Dari artikel di atas dapat kita lihat bahwa Indonesia menjadi negara yang di incar sektor asing untuk memasarkan produk-produknya karena Indonesia mempunyai pangsa pasar yang besar. Tentu saja, tingkat konsumsi di Indonesia adalah tertinggi di Asia Tenggara dan ke empat di dunia. Harusnya Indonesia bisa mendorong produk lokal agar bisa bersaing dengan produk impor. Namun ironis nya produk lokal justru kalah bersaing dengan produk impor. Masyarakat lebih memilih membeli produk impor dengan alasan kualitas. Padahal produk Indonesia sendiri diterima dan menjadi primadona di pasar internasional. Sebut saja kecap ABC, jamu Tolak Angin, dan kopi Kapal Api yang sukses menembus pasar Internasional. Mungkin yang diperlukan selain mengembangkan produk lokal agar bisa bersaing di negara sendiri adalah merubah pemikiran masyarakat nya agar lebih mencintai produk dalam negri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar