Jumat, 25 Oktober 2013 | 13.45 WIB
Jangan Tolak Investasi Asing, Tapi Pintarlah Memilih
Oleh Dian Ihsan
Siregar
Liputan6.com, Jakarta : Indonesia menjadi target produk
asing karena memiliki pangsa pasar yang besar. Pemerintah harus lebih melihat
hal-hal apa saja yang bisa dilindungi dari keterlibatan asing yang masuk ke
Indonesia.
“ Jadi harus pintar memilih, namun kita tidak bisa menutupi
dari sektor investasi asing, tapi kita lebih berpikir agar produk kita bisa
lebih unggul dari pihak lain,” tegas Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan
dan Hubungan Internasional Chris Kanter di Jakarta, Jumat ( 25/10/2013 ).
Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia mengakui
tantangan liberalisasi perdagangan yang tertuang dalam Perjanjian Kemitraan
Ekonomi Komprehensif (CEPA ) harus diantisipasi Indonesia dengan sebaik
mungkin, khususnya mengembangkan produk lokal agar bisa bersaing.
Chris mengatakan, jika ada antisipasi khusus dari Indonesia,
maka tidak menjadi boomerang bagi industri lokal.
Sehingga, diharapkan juga memberi kekuatan bagi daya tarik
domestik dalam membuat perusahaan lokal tumbuh berkembang dengan cepat.
“ Saya ingin CEPA dengan berbagai negara yang ada, tidaklah
merugikan ekonomi kita ini dan bagaimana industri lokal dapat bersaing dengan
baik dan bisa memberikan nilai tambah bagi ekonomi kita, itu yang akan kami
usahakan dengan sebaik mungkin, “ ujarnya.
Kanter menjelaskan, dengan potensi market terbesar keempat
di dunia, Indonesia punya potensi yang sangat potensial dalam membuat industri
lokal bisa bersaing dengan produk yang datang dari luar.
Ia berharap, dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5%,
Indonesia bukan hanya sebagai pangsa pasar saja, tapi bisa sebagai tempat basis
produksi yang lebih baik.
(Dis/Nur)
Sumber :
http:/m.liputan6.com/bisnis/read/729573/jangan-
tolak-investasi-asing-tapi-pintarlah-memilih
Analisis : Dari artikel di atas dapat kita lihat bahwa
Indonesia menjadi negara yang di incar sektor asing untuk memasarkan
produk-produknya karena Indonesia mempunyai pangsa pasar yang besar. Tentu
saja, tingkat konsumsi di Indonesia adalah tertinggi di Asia Tenggara dan ke
empat di dunia. Harusnya Indonesia bisa mendorong produk lokal agar bisa
bersaing dengan produk impor. Namun ironis nya produk lokal justru kalah
bersaing dengan produk impor. Masyarakat lebih memilih membeli produk impor
dengan alasan kualitas. Padahal produk Indonesia sendiri diterima dan menjadi
primadona di pasar internasional. Sebut saja kecap ABC, jamu Tolak Angin, dan
kopi Kapal Api yang sukses menembus pasar Internasional. Mungkin yang
diperlukan selain mengembangkan produk lokal agar bisa bersaing di negara
sendiri adalah merubah pemikiran masyarakat nya agar lebih mencintai produk
dalam negri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar