Biaya hidup di Jakarta Rp 7,5 juta, Banyuwangi Rp 3 juta/bulan
Reporter : Ardyan Mohamad
Data Survei Biaya Hidup 2012 dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam penelitian itu, disebutkan Jakarta merupakan kota dengan biaya hidup tertinggi se-Indonesia, mencapai rerata Rp 7.500.726 per bulan untuk setiap rumah tangga.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, rata-rata biaya hidup Jakarta itu didasarkan asumsi bahwa satu rumah tangga menanggung 4 anggota keluarga. "Sedangkan secara nasional, rata-rata biaya hidup di perkotaan sebesar Rp 5,6 juta," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/1).
Dari survei tersebut, Banyuwangi menjadi kota dengan biaya hidup paling rendah di Indonesia. Satu rumah tangga cukup mengeluarkan belanja rutin Rp 3 juta saban bulan, dengan asumsi jumlah anggota keluarga yang ditanggung ada 3 orang.
Dari segi pembentuk biaya hidup, bahan makanan menyedot belanja rutin rumah tangga tertinggi, mencapai 35,04 persen. Disusul kemudian belanja non-makanan yang wujudnya bervariasi, sebesar 64,96 persen dari pengeluaran rutin masyarakat.
Berdasarkan sudut pandang tersebut, Jakarta menjadi kota yang membuat warganya tidak banyak mengeluarkan uang untuk makanan, namun lebih banyak buat kebutuhan non-makanan. Sebaliknya, Kota Meulaboh, di Provinsi Aceh, merupakan wilayah yang warganya rata-rata mengeluarkan duit besar untuk pangan.
Jika dibandingkan dengan survei biaya hidup 2007, Suryamin mengatakan, secara nasional proporsi pengeluaran pangan menurun, dari 36,12 persen menjadi 35,04 persen. "Non makanan meningkat, dari 63,88 persen menjadi 64,96 persen," tuturnya.
Belanja non-makanan itu misalnya perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, yang pada 2012, menyumbang 25,37 persen belanja rutin bulanan rumah tangga.
Survei biaya hidup ini dilaksanakan di 82 kota, terdiri dari 33 Ibu kota provinsi, serta 49 kota/kabupaten. Total sampel rumah tangga yang diteliti sebanyak 136.080. Suryamin menyatakan, data 2012 akan menjadi acuan inflasi atau deflasi pada periode selanjutnya. "Pembaruan ini memang selalu kita lakukan setiap lima tahun, supaya data inflasi lebih akurat," ucapnya.
Sumber : http://m.merdeka.com/uang/biaya-hidup-di-jakarta-rp-75-juta-banyuwangi-rp-3-jutabulan.html
Analisis : Biaya hidup di ibukota memang mahal. Karena itu lebih baik pemerintah menata ulang infrastruktur di daerah agar masyarakat daerah tidak terus menerus datang ke ibukota. Sehingga keluarga dengan ekonomi pas-pasan tetap dapat tercukupi kebutuhannya di daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar