Jelaskan
dengan contoh “ Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar “!
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah penggunaan ragam
bahasa yang sesuai dengan sasarannya dan juga mengikuti kaidah bahasa yang
betul.
Pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar mempunyai
konsekuensi terkait dengan situasi dan kondisi sekitar. Penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sangat di prioritaskan pada situasi formal.
Sedangkan pada situasi yang kurang formal, bahasa yang digunakan adalah bahasa
yang tidak baku.
Contoh pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
keadaan sehari-hari :
Penggunaan bahasa baku
Bu guru : Jason
apakah kamu sudah belajar untuk ulangan hari ini ?
Jason : Saya
sudah belajar untuk ulangan hari ini pak.
Pak guru : baiklah
kalau begitu, kerjakan dengan benar nanti.
Jason : Baik
pak.
Kata yang digunakan sesuai dengan lingkungan sosial.
Penggunaan bahasa baku di perkenankan dan terdengar wajar di lingkungan
sekolah.
Sementara untuk hal lainnya, seperti tawar menawar di pasar
akan terdengar ganjil jika dilakukan menggunakan bahasa baku. Contoh :
- Apakah Bapak bersedia mengurangi harga cabai
ini?
- Berapakah Ibu mau menawar untuk sayur kol ini?
Contoh di atas merupakan contoh penggunaan bahasa Indonesia
yang baku dan benar, tetapi tidak efektif dan tidak cocok dengan situasi
pemakaian kalimat tersebut. Untuk situasi seperti diatas akan lebih tepat
menggunakan kalimat seperti dibawah ini :
- - Kurangin dong harga cabe nya.
- - Ibu nawar berapa?
Sering pula bahasa Indonesia
yang baik dan benar memiliki kendala karena hadirnya bahasa gaul yang lebih mudah
dipahami dan dianggap lebih menyenangkan untuk diucapkan oleh sebagian anak
muda. Contoh :
Bahasa Indonesia : Bahasa
Gaul :
-
- Aku, Saya - Gue
-
- Kamu, Anda - Lo
-
- Tidak - Gak
Berikanlah
contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi !
Bahasa sebagai alat komunikasi
merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan
kita menciptakan kerjasama dengan sesama.Bahasa mengatur berbagai macam
aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita ( Gorvs
Keraf, 1997 : 4)
Pada saat menggunakan bahasa
untuk berkomunikasi, kita harus mengetahui bahasa seperti apa yang harus
digunakan. Misal seorang dokter akan menggunakan bahasa atau istilah medis
ketika membahas nya dengan sesama dokter. Sedangkan untuk masyarakat, dokter
akan menggunakan istilah umum.
Contoh : masyarakat lebih
mengenal istilah radang tenggorokan daripada istilah faringitis. Karena itu
ketika berbicara dengan pasien atau sedang melakukan penyuluhan, para dokter
lebih sering menggunakan istilah radang tenggorokan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar